ALAT TANAM PADI TRANSPLANTER
Oleh Rustan Massinai
|
Rabu, 07 Mei
2014 09:37
|
Penggunaan alat
dan mesin tanam merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan
tenaga kerja (Astanto dan Ananto, 1994), karena dalam sistem usahatani padi
penanaman merupakan salah satu kegiatan yang banyak menyita tenaga kerja,
selain itu diperlukan kecepatan waktu tanam agar didapat keseragaman tanaman.
Pada sistem
usahatani selain proses pengolahan tanah, kegiatan lain yang menyerap tenaga
kerja dan biaya yang besar adalah kegiatan penanaman. Kegiatan ini selain
membutuhkan tenaga kerja yang banyak juga menentukan keberhasilan budidaya.
Kegiatan penanaman padi memerlukan tenaga kerja sekitar 20% dari keseluruhan
proses budidaya tanaman padi. Mengingat semakin sedikitnya tenaga yang
tersedia dalam bidang pertanian, diperlukan suatu alat tanam dalam kegiatan
budidaya padi.
Transplanter (alat tanam sistem pindah)
Transplanter
merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi
penanaman yang seragam. Secara umum ada dua jenis mesin tanam bibit padi,
dibedakan berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit padinya. Yang
pertama, yaitu mesin yang memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan (washed root
seedling). Mesin ini
memiliki kelebihan yaitu dapat dipergunakan tanpa harus mengubah cara
persemaian bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya. Namun
demikian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bibit cukup lama, sehingga
kapasitas kerja total mesin menjadi kecil. Yang kedua adalah mesin tanam yang
memakai bibit yang secara khusus disemai pada kotak khusus. Mesin jenis ini
mensyaratkan perubahan total dalam pembuatan bibit.
Persemaian harus
dilakukan pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan
penyiraman, pemupukan hingga pengaturan suhu. Persemaian dengan cara ini, di
Jepang, banyak dilakukan oleh pusat koperasi pertanian, sehingga petani tidak
perlu repot mempersiapkan bibit padi sendiri. Penyemaian bibit dengan cara
ini dapat memberikan keseragaman pada bibit dan dapat diproduksi dalam jumlah
besar. Mesin ini dapat bekerja lebih cepat, akurat dan stabil.
Penggunaan alat
transplanter mensyaratkan beberapa persyaratan teknis diantaranya:
Olah tanah
sempurna (lahan rata/datar)
Lahan yang
macak-macak (irigasi teknis)
Persemaian sistem dapok (petak-kecil) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar